Domain: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya

domain

Secara umum, domain dapat diibaratkan sebagai suatu alamat rumah atau kantor dan sebagainya. Setelah itu ada navigasi satelit atau suatu institusi yang memerlukan alamat tersebut beserta nama jalan hingga kode post. Tujuannya agar bisa menentukan sekaligus mengatur jalur menuju rumah maupun kantor tersebut.

Selain domain, ada web hosting yang bisa diasumsikan sebagai alamat fisik dari rumah atau kantor. Penggunaannya adalah sebagai tempat (juga secara fisik) untuk menyimpan semua konten yang ada di website.

Pengertian Domain

Nama domain berfungsi sebagai pembuat shortcut secara mudah, sehingga bisa menghubungkan hasil ketikan pengguna internet melalui kolom pencarian. Dari sini server langsung menghadirkan secara online website yang ingin dituju. Nama domain ini secara keseluruhan mempunyai bentuk digital dan selalu disimpan di pusat database.

Pada sisi yang lain, hosting memiliki sedikit perbedaan dengan nama domain. Hosting selalu butuh server dalam bentuk fisik pada suatu lokasi atau wilayah tertentu yang terhubung dengan internet. Biasanya bentuk dari sever ini mirip dengan hard drive komputer dengan fungsi yang sama yaitu menyimpan semua data dan database milik website. Penamaannya berkaitan erat dengan manfaat dari alat ini, untuk menyajikan atau memberi service website pada pengunjung.

Fungsi Domain

Ketika pengguna internet mengetik alamat URL misalnya www.google.com dalam web browser, secara langsung browser segera mengirim permintaan ini kepada server. Setelah itu, server segera melakukan upload file dan mengirimkan lagi ke internet. Selanjutnya akan ditampilkan di perabot yang dipakai untuk akses internet. Domain sendiri mempunyai dua macam elemen utama. Contohnya nama domain google.com pasti memuat nama website itu sendiri, yaitu Google dan eksistensi namanya, com. Jika ada orang yang membeli suatu nama domain, dia akan menentukan server, sehingga nama domain tersebut dapat diarahkan. Inilah yang menjadi salah satu fungsi terpenting dari domain.

Jenis-Jenis Domain

Hingga saat ini secara keseluruhan, ada sekitar 500 ekstensi nama domain yang dapat digunakan oleh individu atau privat, publik dan instansi. Nama domain yang jumlahnya cukup banyak bahkan masih bisa bertambah lagi ini terbagi menjadi beberapa golongan besar.

1. TLD Atau Top Level Domain

TLD adalah domain yang pada masa sekarang paling sering dipakai oleh publik baik perusahaan atau individu. Selain populer, domaini ini juga mudah untuk dihafalkan oleh pengunjung internet. Contohnya antara lain .net, .com, .org, .info dan sebagainya.

2. ccTLD Atau Country Top Level Domain

Dibanding TLD, ccTLD adalah domain yang tidak kalah populer. Sesuai dengan penyebutannya domain dari jenis ini memakai kode negara untuk dijadikan indentitas paling utama. Misalnya .id yang diperuntukan untuk negara Indonesia, uk untuk United Kingdom atau Inggris, .us oleh negara Amerika Serikat atau United State dan .jp yang digunakan oleh negara Jepang.

3. Generic Top Level Domain

Saat pertama kali digunakan, Generic Top Level Domain dibuat secara khusus untuk suatu instansi atau lembaga. Misalnya .edu yang dipakai oleh lembaga pendidikan. Kemudian ada .mil, menjadi domain untuk lembaga militer.

4. SLD Atau Second Level Domain

SLD adalah domain turunan TLD. Pembuatan dan penggunaannya mempunyai tujuan yang lebih spesifik. Contohnya .co.id, biz.id dan ac.id. Masing-masing domain ini digunakan oleh kalangan corporate, komunitas bisnis dan lembaga pendidikan tinggi atau universitas dan akademi.

5. Subdomain

Jenis domain berikutnya ialah subdomain juga merupakan domain turunan dan sering digunakan untuk membuat website besar, agar pengunjung mudah melakukan akses terhadap konten tertentu. Selain itu karena sifatnya yang fleksibel, pemakaiannya bisa disesuaikan menurut kebutuhan. Pada umumnya domain ini berada pada bagian awal suatu domain utama dan dipisah dengan tanda titik atau dot. Salah satu contohnya support.google.com.

Cara Kerja Domain

Bisa dikatakan, nama domain atau domain dapat disamakan dengan shortcut yang memberi arah menuju server sehingga suatu website dapat dionlinekan atau diaktifkan. Tanpa ada domain, setiap orang bisa memasukan IP Address ketika ingin mengakses internet dan membuka website. Namun IP Address yang panjang dan sulit dihapal sering memunculkan masalah tersendiri apalagi ketika akan dipromosikan.

Misalnya google.com merupakan nama doman dengan IP Address 64.233.160.0-64.233.191.255. Alamat IP atau IP Address ini dengan bentuk seperti ini tentu sering menimbulkan masalah besar karena tidak mudah dihapal. Selain itu, teknik penulisannya juga tidak praktis bahkan butuh waktu lama.

Berdasarkan alasan dan kondisi inilah, hampir semua pemilik website maupun webmaster selalu memanfaatkan layanan provider atau perusahaan web hosting. Dari mereka inilah kode angka yang sangat membingungkan bagi orang awam tersebut bisa disederhanakan menjadi sebuah nama situs atau website.

Sementara itu pada sisi yang lain, domain akan menggunakan sistem pengalihan atau redirect yang akan memudahkan pemakai internet untuk melakukan akses jika terjadi kesalahan penulisan IP Address. Biasanya mereka langsung dialihkan secara otomatis menuju situs lain. Metode semacam ini punya manfaat besar bagi microsites maupun campaign. Sehingga pengunjung dapat diarahkan menuju halaman di landing dedicate situs.

Pilihan redirect atau pengalihan ini adalah sebuah opsi yang dianggap paling baik untuk mengatasi permasalahan seperti yang disebutkan di atas. Misalnya ketika ingin membuka situs Facebook, tapi terjadi kekeliruan dan hanya menulis www.fb.com saja. Namun karena adanya fasilitas redirect, pengunjung website tersebut langsung dialihkan menuju situs resmi yaitu www.facebook.com.

Cara Melakukan Pendaftaran Domain

Jika ada lembaga atau orang yang ingin mendaftarkan nama domain untuk website miliknya, maka dia bisa menghubungi perusahaan layanan web hosting. Biasanya sebelum didaftarkan, lebih dulu dilakukan pengecekan apakah nama domain tersebut sudah ada yang menggunakan atau belum.

Apabila belum ada yang menggunakan, tinggal melakukan proses pembayaran dan perusahaanlah yang akan menguruskan pendaftaran sekaligus mengaktifkannya. Namun jika ternyata sudah ada yang memakai, biasanya penyedia layanan web hosting akan memilihkan beberapa alternatif nama domain.